Muatan Listrik
Contoh listrik statis dalam sehari-hari
adalah terjadinya petir, tertariknya kertas kecil-kecil oleh penggaris plastik
yang sudah digosok-gosok rambut kering, tertariknya bulu-bulu rambut pada baju
yang baru saja di seterika.
Setiap zat tersusun oleh molekul-molekul dan
setiap molekul tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi
lagi yang di sebut atom.
Setiap atom
tersusun oleh proton, netron dan elektron.
Proton dan netron berada dalam inti atom sedang elektron berada di
kulit atom.
Proton bermuatan positip (+), netron tidak bermuatan dan elektron
bermuatan negatip (-).
Benda netral jumlah elektron sama dengan jumlah protonnya.
Benda bermuatan positip (+) bila jumlah elektron lebih sedikit
daripada protonnya
Benda bermuatan negatip (-) bila jumlah elektron lebih banyak
daripada jumlah protonnya.
Menimbulkan muatan listrik pada benda
1. Menimbulkan
muatan listrik dengan menggosok
Muatan listrik ada dua yaitu muatan positip
dan muatan negatip.
Cara memberi muatan listrik pada benda dapat dilakukan
dengan cara, penggosokan, sentuhan dan induksi.
Plastik bila digosok dengan kain woll, maka elektron pada kain woll
pindah ke plastik sehingga kain woll kekurangan elektron sehingga bermuatan (+), sedang plastik kelebihan
elektron sehingga bermuatan (-)
Kaca bila digosok dengan kain sutera, maka
elektron dari kaca akan pindah ke sutera sehingga kaca keku-rangan elektron dan
kaca menjadi bermuatan (+) dan sutera kelebihan elektron dan menjadi bermuatan
(-).
Cara di atas adalah menimbulkan muatan
listrik dengan cara menggosok.
|
Menimbulkan
Muatan Listrik dengan cara hantaran (konduksi)
Sifat Muatan Listrik
Jika dua buah benda
bermuatan listrik yang sejenis saling didekatkan maka akan terjadi tolak
menolak, dan sebaliknya benda bermuatan listrik yang berlainan jenis didekatkan
akan terjadi tarik-menarik.
Hukum Coulomb
Jika dua buah benda yang bermuatan sejenis
saling didekatkan akan terjadi gaya tolak menolak.
Menurut Charles Agustin de Coulomb “ besar
gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak dua
benda bermuatan listrik sebanding dengan besar muatan masing-masing benda
dan berbanding dengan kuadrat jarak
antara kedua benda tersebut “ . Pernyataan tersebut yang disebut dengan hukum
Coulomb.
Hukum Coulomb tersebut jika dirumuskan
secara matematis :
F = k
|
F = gaya tarik menarik atau gaya tolak
menolak ( N )
Q1 = besarnya muatan benda 1 ( C )
Q2 = besarnya muatan benda 2 ( C )
r = jarak antara dua benda ( m )
k = konstanta pembanding ( k = 9 x 109 Nm2/C2)
Contoh Soal:
1. Dua buah benda
memiliki muatan masing-masing +Q dan -Q kedua benda terpisah pada jarak sejauh
d, sehingga menghasilkan gaya sebesar F. Jika jarak kedua benda didekatkan
menjadi setengahnya, maka berapa besar gayanya sekarang ?
Diketahui:
Q1 = +Q
dan Q2 = -Q
r = ½ d
Ditanyakan : F = .. ?
Jawaban :
F
= k
Þ F = k
F’ = k
= - k
= - 4 k
= - 4 F1
Jadi gayanya menjadi 4 kali gaya semula
sedangkan tanda negatip (-) artinya terjadi gaya tarik menarik antara dua
muatan.
2.
Dua muatan dipisahkan dengan jarak 3 cm. Benda A memiliki muatan +6 mC dan benda B memiliki
muatan +3mC .
Pertanyaan :
a.
Buatlah diagram vektor
gaya-gaya kedua muatan tersebut
b.
Berapa gaya pada benda
A dan benda B serta ke mana arahnya ?
Penyelesaian :
Diketahui :
QA = +6 mC = +6 x 10-6 C
QB = +3mC = +3 x 10-6 C
r = 3 cm = 3 x 10-2 m
Ditanyakan :
a. Diagram vektor
gaya-gaya pada masing-masing muatan
b. FA
dan FB serta arahnya
Jawaban:
FB
pada A
|
+
|
A
|
FA
pada B
|
+
|
B
|
a.
r
|
b. FA = FB = k
= 9 x 10 9
Nm2/C2
= 9 x 10 9
Nm2/C2
= 9 x 10 9 Nm2/C2
x 2 10-8 C2/m2
= 18 x 10
N = 180
N
FA
arahnya ke kanan dan FB
arahnya ke kiri yang besarnya sama.
3. Sebuah bola A dengan muatan 6 mC diletakkan dekat dengan
bola B yang bermuatan –1,5 mC pada jarak 3 cm
disebelah kanan bola A dan bola C bermuatan 1,5 mC diletakkan 3 cm lurus di
bawah bola A.
Pertanyaan :
a.
Gambarlah susunan dan
gaya-gaya pada bola bermuatan tersebut
b.
Berapa besarnya gaya bola C
pada bola A ?
c.
Berapa besarnya gaya bola B
pada bola A ?
d.
Berapa gaya bersih pada bola
A ?
Penyelesaian :
Diketetahui :
QA =
6 mC = 6 x 10-6
C
QB = -1,5 mC = -1,5 x 10-6
C
QC = 1,5 mC = 1,5 x 10-6
C
|
rAB = 3 cm = 3 x 10-2 m
rAC = 3 cm = 3 x 10-2 m
k = 9 x 10 9 Nm2/C2
|
Ditanya :
a.
Gambar gaya-gaya pada bola
A, B dan C
b.
FCA = .. ?
c.
FBA = .. ?
d.
FA = .. ?
y
|
q
|
FCA
|
FBA
|
FAB
|
FAC
|
A
|
B
|
C
|
X
|
+
|
-
|
+
|
FA
|
a.
b. FCA = k
= 9 x 10 9 Nm2/C2
= 9 x 101 N = 90 N
arahnya ke atas
FBA = k
= 9 x 10 9 Nm2/C2
= - 9 x 101 = - 90 N arahnya ke kanan
Tanda negatip (-) artinya
terjadi gaya tarik antara bola A dan B
FA =
FA =
= 127,
27 N
Arah FA dicari
dengan cara : tan q =
=
= 1 è q = 45o
Jadi besarnya gaya benda A
127,27 N arahnya 45o di atas sumbu X.
4. Dua buah
muatan listrik tolak menolak dengan gaya listrik yang besarnya F, jika jaraknya
r. Jika masing-masing muatan diperbesar 3 kali supaya gaya listrik itu tetap
besarnya sama dengan F, maka jarak kedua muatan itu harus dijadikan berapa ?
Penyelesaian
:
F = k
misal jarak kedua muatan
mula-mula r, maka setelah diperbesar muatannya 3 kali jarak kedua muatan
menjadi R dan besarnya gaya menjadi F ’
F ’ = k
= k
agar F = F ’ maka R =
3r
menjadi F ‘ = k
= k
Pertemuan ke-4
Elektroskop
Elektroskop berfungsi untuk mengetahui sebuah
benda bermuatan listrik atau tidak.
Bagian-bagian elektroskop :
- Kepala elektroskop terbuat dari logam
- Daun elektroskop terbuat dari logam yang sangat tipis (foil)
Prinsip kerja
elektroskop:
Medan Listrik
Medan Listrik adalah daerah di sekitar
muatan listrik yang jika muatan lain diletakkan dalam daerah ini akan
mendapatkan gaya listrik. Medan Listrik digambarkan dengan garis gaya listrik.
Garis gaya listrik adalah garis khayal yang
menunjukkan masih adanya sifat kelistrikan.
Sifat-sifat garis gaya listrik :
-
Garis gaya
listrik pada muatan positip arahnya keluar
-
Garis gaya
listrik pada muatan negatip arahnya masuk
-
Garis gaya
listrik tidak pernah berpotongan
-
Garis gaya
listrik rapat medan listrik kuat dan garis gaya listrik renggang medan listrik
lemah.
garis gaya listrik
tarik menarik
|
garis gaya listrik
arahnya keluar
|
garis gaya listrik
arahnya masuk
|
garis gaya listrik
tolak menolak
|
Potensial Listrik
Potensial Listrik adalah besarnya energi
yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik positip sebesar 1 C dari suatu
titik ke titik lain.
Misalnya muatan positip sebesar q
dipindahkan dari titik K ke titik L di sekitar medan listrik yang ditimbulkan
oleh muatan listrik positip sebesar Q, maka muatan q akan mendapat perlawanan
gaya tolak sebesar F (karena tolak menolak antara Q dan q). Maka untuk
memindahkan muatan sebesar q dari titik K ke titik L dibutuhkan energi sebesar
W yang di sebut energi potensial listrik.
F
|
F
|
q
|
Q
|
L
|
K
|
+
|
+
|
Besarnya beda potensial listrik antara titik
K dan L adalah :
V =
|
V = beda potensial (volt)
W = energi listrik (joule)
q = muatan listrik yang dipindahkan
(coulomb)
Contoh Soal :
Sebuah muatan sebesar 20 C dipindahkan dari
titik A ke titik B. Jika energi listrik yang diguna-kan untuk memindahkan
muatan sebesar 300 J, berapakah beda potensial antara titik A dan B ?
Penyelesaian:
Diket:
q = 20 C
W = 300 J
Ditanya : VAB
= .. ?
|
Jawaban:
V =
VAB =
VAB = 15 J/C =
15 volt
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar